Senin, 04 April 2011

KEPEMIMPINAN

1.      Buatlah suatu kasus dengan memberi contoh tentang seorang pemimpin dengan seorang kepala? Kemudian saudarakan jelaskan persamaan dan perbedaannya?
Contoh kasus :

Dalam sebuah organisasi mahasiswa khususnya himpunan mahasiswa jurusan, dalam hal ini HIMAGARA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara) secara struktural susunan organisasi di HIMAGARA terdiri dari seorang ketua umum, seorang seketaris umum, tiga orang kepala depatermen (Depatermen Kajian Ilmiah, Depatermen Kemahasiwaan, Depatermen Pengembangan Organisasi) dan 31 staff (staff periode 2010/2011). Seorang kepala depatermen diangkat oleh ketua umum, karena ketua umum memiliki hak perogratif memilih seorang kepala depatermen untuk mengisi jabatan strategis dalam struktur organisasi di HIMAGARA. Karena dipilih dan diangkat oleh ketua umum maka seorang kepala depatermen harus mempertanggungjawabkan kinerja depatermen dalam rapat pleno yang diadakan dua kali dalam satu periode kepengurusan di HIMAGARA. Seorang kepala depatermen mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur staffnya agar menjalankan semua ketetapan dan keputusan yang ada.

Untuk tiap-tiap depatermen mempunyai 8 orang staff, yang mana akan membantu kinerja dari depatermen masing-masing sesuai dengan tugas, posisi, kewenangan dan tanggungjawab (tupoksiwab). Setiap depatermen juga memiliki beberapa program kerja (proker) yang direncanakan pada awal kepengurusan (dalam rapat kerja) dan harus dilaksanakan serta dipertanggungjawabkan setiap setengah periode kepengurusan (dalam rapat pleno dan musyawarah anggota). Setiap program kerja memiliki penanggungjawab yang dipimpin oleh staff dalam depatermen, mekanisme pemilihan dalam penentuan penanggungjawab program kerja tersebut melalui musyawarah mufakat oleh seluruh staff dalam depatermen tersebut. Fungsi dari adanya seorang penanggungjawab adalah sebagai koordinator dan pencetus ide organisator dalam setiap program kerja. Mekanisme pertanggungjawaban dari kordinator program kerja adalah kepada kepala depatermen dan staff yang lain.

Persamaannya adalah:
a.    Kepala dan pemimpin membawahi anak buah.
b.    Kepala dan pemimpin diberi tugas pekerjaan dan mempertanggungjawabkannya.


Perbedaannya adalah:
a.    Kepala diangkat oleh kekuasaan/instansi tertentu, pemimpin dipilih oleh anak buahnya
b.    Kepala kekuasaannya berasal dari kekuatan peraturan dan kekuasaan atasannya, sedangkan pemimpin kekuasaannya menurut peraturan dan berlandaskan kepercayaan anak buah.
c.    Kepala bertanggung jawab kepada atasannya, sedang pemimpin bertanggung jawab terhadap atasan juga bersedia bertanggung jawab kepada anak buah.
d.   Kepala bertindak sebagai penguasa, sedang pemimpin berperan sebagai pencetus ide organisator dan koordinator.
e.    Kepala tidak merupakan merupakan bagian dari anak buah sedangkan pemimpin merupakan bagian dari anak buah.

2.      Buatlah suatu kasus bagaimana seorang pemimpin itu muncul atau timbul, bisa pemimpin (ex: politik, organisasi dll)? Teori mana yang saudara pakai?

Soekarno lahir pada Kamis, 6 Juni 1901 di kampung Lawang Seketeng, Surabaya. Persamaan tanggal dan bulan kelahirannya membawa pengaruh pada pola berpikirnya yang selalu berada di ujung dua garis ekstrim yang saling bertolak belakang. Sejak kecil¸ Soekarno sudah menyimpan mitos tentang dirinya sebagai pejuang besar dan pembaharu bagi bangsanya. Ibunya, Ida Nyoman Rai menceritakan makna kelahiran Soekarno di waktu fajar. ” Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita, karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing. Kita orang Jawa mempunyai suatu kepercayaan, bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan terlebih dahulu. Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan nak, bahwa engkau ini putra dari sang fajar. “
Bahkan Soekarno sudah mencatat sebelum meninggalkan bangku HBS, bahwa dirinya diramalkan oleh beberapa orang penting akan menjadi pemimpin. Pemimpin besar, pemimpin bangsa. Catatan Soekarno dalam biografinya mengingatkan kita pada ramalan-ramalan dalam Babad Tanah Djawi mengenai raja-raja Jawa. Ramalan yang oleh Soekarno disebut ‘ golden prophecy ‘, ramalan emas, mula-mula diucapkan ibunya sendiri ketika ia baru lahir, dan diulangi neneknya sewaktu ia masih kanak-kanak. Prof. Hartagh yang pernah menjadi gurunya, ketika Soekarno masih berusia belasan tahun sudah mengetahui akan keistimewaan dalam diri Soekarno. Bahkan Dr. Douwes Dekker Setiabudi mengatakan, ” Anak kecil ini kelak akan menjadi penyelamat bangsanya “. Chokroaminoto pun berpesan kepada seluruh keluarga Soekarno pada suatu sore yang sedang diguyur hujan, ” Ikutilah anak ini. Ia diutus Allah untuk menjadi Pemimpin Besar. Saya bangga memberinya tempat berteduh di rumah saya “.
Sikap ini berdasar pada keinginan Soekarno yang ingin menciptakan keselarasan (harmoni), kesatuan dan toleransi beragama (unity and religious tolerance) yang sesuai dengan sifat kejawaan yang menjadi latar belakang kehidupannya. Dalam hal ini ia bisa menjadi satu ketika digolongkan sebagai orang yamg radikal sementara pada sisi lain ia justru sebaliknya. Soekarno melihat dirinya yang terdiri dari dua sifat yang berlawanan sebagai suatu kemungkinan pertanda nasibnya di dunia politik.” Karena aku terdiri dari dua belahan, aku dapat memperlihatkan segala rupa, aku dapat mengerti segala pihak, aku memimpin semua orang. Boleh jadi ini secara keseluruhan bersamaan. Boleh jadi juga belahan dari watakku itu menjadikanku seseorang yang merangkul semuanya. “ Akar budaya Jawa yang melekat dalam kejiwaan Soekarno berangkat dari adanya harmoni di alam semesta karena alam ini diciptakan dalam satu kesatuan sistemik oleh karena itu tidak boleh terjadi konflik antara satu dengan yang lain. Dan dalam posisi ini Soekarno menempatkan dirinya sebagai penyeimbang (balancer) dari setiap aliran politik yang berkembang di tanah air.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Teori yang saya pakai dalam analisis kasus tersebut adalah teori ekologi yang muncul sebagai reaksi dari teori genetis dan teori sosial, menyatakan bahwa seorang akan sukses sebagai pemimpin jika sejak lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan kemudian bakat itu dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan ekologinya/lingkungan. Bakat kepemimpinan Soekarno sudah ada sejak dia lahir karena sejak lahir ibunya telah menanamkan pemikiran kepada Soekarno bahwa dirinya sebagai pejuang besar dan pembaharu bagi bangsanya.  Soekarno melihat dirinya yang terdiri dari dua sifat yang berlawanan sebagai suatu kemungkinan pertanda nasibnya di dunia politik. Akar budaya Jawa yang melekat dalam kejiwaan Soekarno berangkat dari adanya harmoni di alam semesta karena alam ini diciptakan dalam satu kesatuan sistemik oleh karena itu tidak boleh terjadi konflik antara satu dengan yang lain. Dan dalam posisi ini Soekarno menempatkan dirinya sebagai penyeimbang (balancer) dari setiap aliran politik yang berkembang di tanah air.
Bakat kepemimpinan Soekarno dikembangkan saat belajar di HBS itu, yang mana Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, Soekarno pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926. Pengalaman kepemimpinannya juga beliau kembangkan dengan mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) dan bergabung dengan Partindo. Bahkan Soekarno juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah melalui perjalanan yang panjang akhirnya Soekarno menjadi seorang pemimpin besar di negeri ini dengan menjabat sebagai presiden pertama Republik Indonesia.