Tanggal 20 Agustus, musisi jazz-pop asal Inggris, Jamie Cullum, tepat berusia 31 tahun. Ia mahir menyanyi dan menulis lagu, juga bermain piano, drum, dan gitar.
Cullum lahir di keluarga yang, boleh dikatakan, tidak berlatar belakang musik. Ibunya, Yvonne, adalah seorang sekretaris, dan ayahnya bekerja di bidang keuangan. Sementara kakeknya adalah seorang anggota angkatan bersenjata Inggris. Neneknya, "hanya" menyanyi di sebuah klub malam.
Dengan latar belakang keluarga demikian, pendidikan sastra Inggris waktu kuliah, dan pengalamannya bergabung di band rock, mungkin tidak ada menyangka bahwa Jamie Cullum bisa menjadi musisi jazz yang disegani dunia. Namun kenyataan berkata lain. Dengan modal 48 poundsterling, Cullum dengan berani merilis album jazz pertamanya, "Heard It All Before" (1999) yang hanya diproduksi sebanyak 500 copy. Munculnya album perdana ini, menarik pehatian beberapa musisi jazz.
Setelah lulus kuliah, Cullum semakin percaya diri dengan kualitas dan pilihan hidupnya. Ia mengambil langkah berani lagi, yakni merilis album Pointless Nostalgic (2001) dan Twenty Something (2003). Keduanya mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Twenty Something bahkan mendapatkan penghargaan platinum untuk kategori album jazz dan Cullum langsung diganjar penghargaan "The Rising Star" pada British Award 2003. Secara bersamaan, Cullum mulai tampil di televisi, diajak kolaborasi oleh musisi senior, tampil di festival musik, dan yang terpenting mendapatkan kontrak 3 album dengan major-label Universal.